Sejarah mencatat bahwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia bukanlah hadiah dari Kerajaan Jepang apalagi Pasukan Sekutu. Kemerdekaan Indonesia diperjuangkan dengan tetesan keringat, darah dan air mata oleh para pejuang pendiri negeri ini. Kemerdekaan Indonesia adalah buah dari kerja keras dan doa dari seluruh rakyat Indonesia.
Sejarah juga mencatat, terlalu banyak masalah yang dihadapi oleh negeri ini.
Kita mengetahui banyak pergerakan, pergolakan, pengkhianatan, pemberontakan dan lain-lain yang tujuannya ingin meruntuhkan negara ini dan menggantikannya menjadi sebuah negara baru yang sesuai dengan pesan sponsor yang membiayai perjuangan oknum-oknum tersebut.
Kita mengetahui sudah banyak yang dikorbankan negara ini agar tetap bertahan hidup dalam gempuran musuh baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.Dan syukur sampai detik ini, saat saya menghela nafas , Indonesia tetap berdiri.
Sejarah juga mencatat, saat ini Indonesia disibukkan oleh :
- krisis kepercayaan - krisis ekonomi global yang melemahkan daya beli sebagian besar rakyat
- tingkat korupsi yang menjalar dari tingkat atas sampai posisi terendah
- nilai tukar mata uang yang besar sehingga muncul wacana redominasi rupiah
- wacana pemindahan ibukota karena pertumbuhan kendaraan yang melebihi daya tampung geografis Jakarta.
- turunnya harga diri bangsa karena kita selalu direcoki oleh negara tetangga
- dan lain-lain …
Maka, apabila mengamati semuanya itu … apa yang anda rasakan?
Sebal? … Tentu!Marah? … Pasti! Emosi? … Iya!
Sebal? … Tentu!Marah? … Pasti! Emosi? … Iya!
Apa yang akan anda lakukan?
Apakah membiarkan saja semua ketidak beresan yang melanda Indonesia?
Apakah anda ingin melakukan revolusi sosial untuk merombak negeri ini?
Apakah anda ingin pergi dan mencoba melupakan nama Indonesia?
Apakah anda ingin mengganti Indonesia menjadi sebuah negara baru sesuai keinginan anda?
Hidup ini memberikan banyak pilihan dan anda berhak untuk memilihnya sesuai dengan selera anda. Tapi, ingatlah bahwa tidak ada yang gratis untuk setiap pilihan. Selalu ada ongkos yang harus dibayarkan, apapun bentuk pilihan anda.
Begitupun Indonesia!
Apapun yang ingin kita kerjakan untuk negeri ini harus dibayarkan baik secara kredit maupun kontan.
Kadang, jika kita mengamati keadaan di negeri seberang, pasti ada perasaan … ohh, aku ingin Indonesiaku menjadi seperti itu, itu atau itu. Alangkah enaknya hidup di negeri anu, anu atau anu.
Tapi, apakah memang begitu keadaannya?
Unen-unen Jawa mengatakan, dalam hidup ini kita harus WANG SINAWANG. Kita harus bisa memandang apa yang tidak tampak secara lahir karena apapun yang tampak indah mempesona dalam pandangan mata kepala kita pasti mempunyai ’sesuatu’ yang lain.
Penonton hanya melihat hasil akhir dari sebuah latihan keras yang dilakukan pemain. Apakah penonton juga merasakan bagaimana pemain berusaha keras untuk menampilkan prestasi terbaiknya? Tentu tidak!
Pasti … negeri itu, itu dan itu ataupun negeri anu, anu dan anu juga mempunyai masalah yang kita belum ketahui dengan baik dan benar karena kita belum terlibat secara total untuk menjadi salah satu bagiannya.
Pasti … semua negara di dunia ini mempunyai masalah walaupun dengan kadar yang berbeda sesuai dengan situasi dan kondisinya.
Lalu, apa yang harus kita lakukan?
Disatu sisi harus diakui negara kita kaya dengan sumber daya alam yang melimpah ruah. Begitu pula kita kaya dengan anak bangsa berotak cemerlang. Namun disisi lain kita nyaris tidak punya persepsi yang sama tentang bagaimana konsep bernegara yang baik. Kita boleh berkoar-koar menyebut diri bangsa beradab yang ramah tamah namun pada prakteknya saling sikut, injak dan iri dengki menjadi hiasan perilaku kita sehari-hari.
Lihatlah fenomena masyarakat kita hari ini. Tawuran antar kampung, perang antar supporter bola, saling serang antar pendukung kandidat di pilkada merupakan pemandangan sehari-hari yang menyesakkan dada. Harga nyawa sedemikian murahnya hatta untuk berbeda pendapat saja harus siap untuk mati.
Saling curiga melanda hampir semua komponen bangsa. Kelompok satu merasa paling benar. Begitu pula kelompok lainnya. Yang berkuasa enggan dikritisi sementara yang mengkritisi cenderung hanya bisa menyalahkan. Ibarat sebuah pohon. Sekokoh apapun batangnya kalau digoyang setiap hari pasti akan tumbang juga.
Barangkali sebagai contoh kita bisa belajar dari bangsa Jepang yang baru dilanda Tsunami. Kepercayaan yang tinggi dari rakyat terhadap pemerintah disikapi dengan benar oleh penguasa. Hasilnya tidak ada aksi jarah menjarah. Semua berjalan tertib. Bantuan mengalir tepat waktu dan tepat sasaran. Semangat tolong-menolong begitu kentara. Dampaknya perlahan-lahan Jepang bangkit dan berhasil mengatasi efek Tsunami yang dahsyat tanpa harus saling hujat menghujat.
Sesungguhnya itulah yang hilang dari pelukan kita dewasa ini. Kearifan budaya yang jauh dari sifat iri, dengki, khianat dan caci maki serta sifat saling menyalahkan. Andaikata semua anak bangsa mampu mengedepankan kepentingan bangsa dan negara ini dalam arti yang sebenar-benarnya, rasanya tidak mustahil berbagai problema yang melilit Indonesia dengan mudah berhasil kita singkirkan. Bukankah seekor kambing yang lepas dan berjalan sendiri akan menjadi mangsa empuk srigala hutan yang buas dibanding jika dia berada dalam satu kelompok yang seiiring sejalan ?
Seorang bijak pernah memberikan nasehat sebagai berikut:
Lakukanlah apa yang kamu bisa walaupun dengan sebuah perbuatan kecil dan sederhana. Berpikirlah untuk terus bergerak walaupun tertatih-tatih agar jiwamu tetap hidup. Indonesia banyak masalah? Iya! Tapi, itu bukan menjadi alasan untuk meninggalkan Indonesia. Baik atau buruk, Indonesia adalah negaramu. Kita yang harus menjaga agar Indonesia tetap menjadi baik.
Tepat tanggal 17 nanti, Indonesia kita berumur 65 tahun. Kita pasti berharap agar Indonesia bisa berumur panjang sesuai dengan umur peradaban di dunia. Tapi, itu semua juga berpulang pada kemauan dan kemampuan kita untuk menjaga dan mewujudkannya.
Pilihan di tangan kita.
Seberat apapun ganjalan yang menghadang jika satu visi dan kata akan tersingkir dengan mudah sehingga dengan lantang dan bangga kita bisa berteriak : BAIK ATAU BURUK, INI NEGARAKU !!!.
Mari kita selalu mencoba menanamkan sugesti yaitu:
INDONESIA TETAP NEGARAKU TERCINTA. BAIK ATAU BURUK, INILAH NEGARAKU … INDONESIA!
Dirgahayu Indonesiaku! … Jayalah Bangsaku! … Majulah Negeriku!
0 komentar:
Posting Komentar